Saya akui diri saya merupakan penghobi makan sejak kecil. Apalagi kalau ada berbagai promosi, bahkan gratisan… Hmm, rasanya selalu ingin makan terus!
Pernah suatu hari, saya mendapat gratisan makan selama 7 hari berturut-turut di Surabaya Barat, salah satu kawasan yang ramai dengan gerai makanan lezat. Belum lagi pada minggu-minggu yang sama, saya mendapat begitu banyak tawaran untuk makan bersama teman-teman…
…Dibayari, lagi. Belum lagi cashback dari berbagai toko online.
Bobot badan saya pun naik secara signifikan. Memang, tempat-tempat makan di sekitar Surabaya Barat tidak ada matinya!
Dalam kesempatan kali ini, saya hendak membahas kesan mengenai depot dan restoran yang pernah saya kunjungi, terkhusus soal sajiannya.
Berikut adalah ulasan (review) saya, masing-masing mengenai 2 depot dan 2 restoran yang ada di Surabaya Barat:
DEPOT
Dapur Bikin Mie
Depot satu ini terletak beberapa meter dari rumah saya di kawasan Surabaya Barat. Karena merupakan depot (dan letaknya juga di pinggir jalan), wajar apabila tampilan interior Dapur Bikin Mie sangat sederhana.
Jangan salah: Rasa mie-nya begitu nendang. Tidak percuma Dapur Bikin Mie memiliki motto profesional, “Special Mie Ijo“, karena mie ijo (hijau, bahasa Suroboyoan, red.) dari Dapur Bikin Mie memang sangat enak dan segar. Kemasan pangsit gorengnya pun sangat kreatif; depot-depot lain umumnya membuat pangsit goreng sebagai pendamping makanan berukuran kecil, sedangkan Dapur Bikin Mie membuatnya seperti mangkok mie yang dapat dimakan.
Bebek Goreng Haji Slamet
Meskipun banyak referensi yang menyebut salah satu tempat legendaris di Indonesia ini sebagai warung, saya mengkategorikannya sebagai depot karena suasananya yang lebih tertutup daripada warung-warung pada umumnya.
Tidak heran bebek goreng ini terkenal dari generasi ke generasi. Rasa bebeknya yang gurih, garing, namun tidak berminyak memang berbeda dengan bebek goreng pada umumnya.
Lidah saya sendiri merasakan seolah ada bumbu bercita rasa unik yang meresap pada sajian bebek goreng a la Haji Slamet. Tak lupa juga daun kemangi yang harumnya berbeda dibandingkan daun kemangi yang dijual di pasar, warung, maupun depot-depot pada umumnya.
RESTORAN
Casa Bocca
Restoran yang terletak di daerah Kupang Indah, Surabaya Barat ini dengan cepat merebut hati saya sejak undangan makan salah satu komunitas tempat saya berada.
Saya ingat, saat itu saya disuruh memilih antara berbagai macam hidangan utama a la Casa Bocca. Pada waktu itu, saya memilih spaghetti dengan saus putih (saya lupa namanya apa, hanya saja saya ingat betul tampilannya).
Spaghetti-nya enak dan tersaji hangat. Selain itu, rasa saus juga ringan dan tidak terlalu eneg di mulut, sehingga sangat cocok disantap pada udara sore ataupun malam yang dingin.
Briosse
Restoran berikutnya di sekitar Surabaya Barat yang saya akan review adalah Briosse, restoran yang letaknya tidak jauh dari BCA.
Awal masuk restoran ini, mungkin kita akan kaget karena kita diperlihatkan pada tempat arsitektur, bukan restoran seperti yang saya sebutkan. Bahkan awal-awal masuk, saya mengira Briosse ini adalah tempat konsultan arsitektur, bukan restoran.
Kenyataan bahwa Briosse sebenarnya adalah restoran saya dapatkan saat berbelok agak ke ujung kiri dari tempat penjualan perabotan, di mana saya melihat beberapa meja dan kursi yang tertata rapi.
Briosse memiliki konsep dan cita rasa yang unik. Hal ini terbukti dari adanya pizza rasa cokelat (Nutella, to be precise) yang dapat dipesan di Briosse. Selain itu, saya juga merekomendasikan Nero Norwegian Egg Benedict, di mana telur setengah matang yang hangat mengalir di atas roti panggang hitam anti-mainstream ini dengan diikuti oleh salad sayuran dan kentang goreng yang segar.
***
Melihat review yang saya tulis sendiri, tiba-tiba saya jadi ngiler… Wajar saja, toh, makanan-makanan di kedua depot dan restoran di sekitar Surabaya Barat ini begitu enak!
Oh, ya, sekedar referensi, bagi kalian para wisatawan luar Surabaya, dapat menyewa apartemen Puncak Permai yang juga berlokasi di Surabaya Barat, agar tidak terlalu jauh dari makanan-makanan super yummy ini!