Gambar Saat Membuat Rencana Wisata Itu Penting, Tapi Hal-Hal Ini Juga Tidak Boleh Dilupakan!

Akhirnya, saya membuat artikel ini karena melihat beberapa orang yang sibuk memusingkan diri dengan gambar saat membuat rencana wisata…

Bayangkan saja, untuk menentukan tempat-tempat dan akomodasi wisata yang paling baik, orang sibuk melihat-lihat gambarnya. Iya, kalau gambar itu menghantar mereka untuk melihat fasilitas lain…

…Masalahnya, sekali melihat gambar, untuk seterusnya gambar yang bagus itu dijadikan satu-satunya patokan.

Hal tersebut tentu saja menjadikan penilaian wisata tidak objektif. Bias yang tinggi akan membuat orang-orang kecewa kalau ternyata tempat-tempat wisata maupun akomodasi (apakah itu rumah, apartemen, atau tempat kost) tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Karena itu, saya akan memasukkan beberapa hal lain yang seharusnya juga kita jadikan referensi saat membuat rencana wisata, antara lain sebagai berikut:

1. Video (Atau Media Audiovisual Yang Serupa)

Video selalu merupakan pasangan terbaik foto. Ketika satu foto dapat berbicara mengenai seribu kosakata yang berbeda, gabungan foto dan video akan berbicara mengenai sejuta kosakata yang berbeda.

Perbedaan yang mencolok dari referensi foto dibandingkan gabungan foto dengan video ini membuat penggunaan foto harus digabung dengan video yang berhubungan agar dapat menyampaikan pesan yang lebih objektif mengenai tempat wisata yang dituju.

Dengan penilaian yang lebih objektif, kita pun dapat membuat rencana wisata yang semakin bebas dari kesalahan dari kombinasi kekuatan foto dan video dalam mendeskripsikan pengalaman pariwisata.

Tentu saja foto dan video tidak cukup, maka harus ada lagi pertimbangan referensi yang harus kita pakai, misalnya seperti pada poin berikutnya…

2. Kesesuaian Yang Ada Di Media Dengan Testimoni Orang-Orang

Media berguna untuk memasarkan tempat-tempat wisata maupun jasa sewa akomodasi bagi wisatawan, seperti sewa harian untuk berbagai macam akomodasi wisata yang ada.

Berbagai cara dapat promotor gunakan. Sebagaimana disinggung sebelumnya, foto merupakan cara yang paling lazim untuk mengiklankan tempat-tempat wisata.

Kalau ada promotor yang sedikit “cerdas”, dapat juga menggunakan video dengan sudut pandang yang dimodifikasi seperti 360 derajat. Selain itu, masih ada media-media lain yang lazim digunakan promotor seperti brosur pariwisata.

Namun lagi-lagi, akan menjadi tidak objektif apabila kita hanya mengandalkan media gambar. Karena itu, kita perlu mengecek kesesuaian antara yang ada di gambar dengan keadaan sebenarnya.

Mengapa tidak mengeceknya dari testimoni orang-orang yang pernah tinggal?

Pastikan juga bahasa mereka tidak berlebihan dalam hal memuji ataupun memberikan kritik. Selain itu, pastikan juga orang-orang yang memberi testimoni adalah pihak ketiga yang netral, namun pernah memiliki pengalaman berkunjung ke tempat-tempat wisata maupun akomodasi yang ingin kita tuju.

3. Jurnal Ilmiah

Jangan selalu berpikir tentang skripsi kalau ada yang mengatakan tentang jurnal ilmiah. Alih-alih, jurnal ilmiah dapat menjadi salah satu referensi yang andal dalam menentukan ke mana selanjutnya Anda akan berwisata.

Jurnal ilmiah memberikan data-data yang telah teruji keilmiahannya lewat serangkaian tes.

Kita dapat melihat metode penelitian, hasil uji, dan kesimpulan untuk menentukan apakah tempat wisata atau akomodasi di daerah tertentu sesuai dengan travel itinerary atau rencana wisata kita.

Akan lebih baik apabila jurnal ilmiah tersebut merupakan jurnal yang baru, yakni berumur 5 tahun atau kurang dari tahun saat ini, karena jurnal yang baru berarti penelitian yang paling dapat menjawab masalah-masalah terkini, khususnya dalam hal pariwisata.

***

Singkat cerita, artikel ini berbeda dengan artikel saya sebelumnya yang mengulas mengenai apa saja pertimbangan yang harus kita pilih dalam hal memilih akomodasi.

Perbedaannya yaitu pada fokus pembahasannya, di mana di sini membahas mengenai tempat-tempat wisata dan akomodasi yang dipilih sebagai rencana travelling yang lebih terperinci, sementara artikel saya sebelumnya lebih ke arah pembahasan akomodasi secara umum.

Selain itu, perbedaan lain adalah pada fokusnya, di mana saya sebelumnya berfokus pada nilai tambah yang dapat ditawarkan oleh masing-masing akomodasi (seperti fasilitas-fasilitas yang membuat nyaman atau popularitas), sementara pada artikel ini, saya membahas mengenai referensi apa saja yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana wisata.

Mudah-mudahan dengan artikel ini, Anda semakin objektif dalam menyusun rencana wisata yang menguntungkan bagi Anda maupun keluarga (jika membawa keluarga).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *