Wisatawan Gemar Membaca: Jenis Buku Yang Perlu Anda Baca Sembari Berwisata

Dalam artikel saya sebelumnya, saya telah menyinggung mengenai betapa banyaknya wisatawan yang berpikir kalau wisata itu seharusnya tenang dan tidak memiliki beban pikiran.

Artikel yang sama juga mengatakan kalau berbisnis seringkali identik dengan ketegangan, dan saya pun telah mengungkapkan bagaimana berbisnis atau berwirausaha selagi berwisata dapat dijadikan kegiatan yang santai.

Namun, masalah muncul ketika sepi order. Ada juga yang lebih parah: Bisnisnya berhenti di tengah-tengah wisata, yang makin memunculkan suasana haru-membiru. Aduuuuh!

Tenang saja, kita pun masih tetap dapat menenangkan diri dengan kegiatan produktif selanjutnya, yakni membaca.

Dengan membaca, kita akan memperoleh lebih banyak pengetahuan yang akan membentuk jati diri kita yang lebih baik. Membaca tidak seharusnya menjadi beban, karena kita akan dapat menerapkan berbagai macam ilmu dengan membaca.

Berikut ini adalah jenis-jenis bacaan yang saya rekomendasikan untuk kalian para wisatawan baca dalam perjalanan maupun saat tiba di tujuan wisata atau akomodasi:

1. Kitab Suci 

Sebagai warga yang tinggal di negara yang memiliki sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, jenis buku ini merupakan buku yang wajib untuk kita baca ke manapun kita pergi, termasuk saat berwisata.

Apapun alasannya, disarankan untuk membaca buku ini dengan disertai praktik-praktik spiritual lainnya, seperti berdoa atau membaca renungan singkat.

Akan semakin baik kalau kita dapat membagikan beberapa ayat kepada teman-teman yang kita temui pada saat berwisata, karena Kitab Suci jenis apapun adalah buku sastra yang hidup, tidak pernah dan tidak bisa mati, serta akan terus ada sepanjang jaman meskipun orang berusaha memunahkannya.

2. Buku Perjalanan Wisata

Tidak dipungkiri lagi, jenis bacaan satu ini adalah panduan utama bagi wisatawan manapun untuk merancangkan tempat-tempat wisata serta kegiatan apa saja yang hendak mereka lakukan selama berwisata, tidak terkecuali di Indonesia.

Buku panduan wisata banyak yang hadir dalam kemasan booklet atau yang serupa dengan brosur, namun beberapa tahun ini, telah hadir banyak majalah maupun buku wisata online yang ramah di mata kalian.

Isi buku panduan wisata biasanya tidak jauh-jauh dari tempat-tempat paling menyenangkan untuk melihat pemandangan atau makan minum, namun ada juga buku panduan wisata yang memberikan perkenalan budaya masyarakat tertentu.

3. Komik

Katanya wisata itu harus tenang dan terbebas dari beban pikiran, namun mengapa membaca buku harus menjadi sesuatu yang membebani pikiran?

Maka, pertanyaan selanjutnya adalah, buku apa yang ada di pikiran Anda yang merasa terbebani? Kalau itu adalah buku tebal, maka jangan heran kalau Anda yang membayangkan juga ikut terbebani secara mental.

Karena itu, harus ada alternatif yang dapat menggantikan beratnya buku yang harus dibaca. Komik adalah salah satunya.

Selain dapat membawa kita kembali pada masa muda kita, komik juga kaya akan aksi-aksi heroik para tokohnya.

TIPS: Bacalah komik-komik asli Indonesia seperti Gundala Putra Petir atau Kho Ping Hoo. Masalah jadul? Biarkan, yang penting dengan adanya aksi-aksi heroik itu, kita dapat melihat kalau Indonesia tidak kalah dengan negara luar dalam hal pembuatan komik heroik.

4. Buku Motivasi

Tidak ada hal yang benar-benar sempurna di dunia, termasuk dalam hal wisata. Wisata tidak selalu menyenangkan, meskipun identik dengan ketenangan.

Terkadang, kita mengalami berbagai macam konflik, halangan, rintangan, dan lain-lain selama wisata, yang mana tidak jarang membuat kita memikirkan ulang tujuan wisata kita karena putus asa.

Putus asa merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat diobati secara generik, karenanya butuh “asupan mental” berupa buku. Apa lagi kalau bukan buku motivasi.

Tidak harus buku-buku seperti Chicken Soup, dapat juga membaca buku-buku psikologi populer yang ringan, enak dibaca, mengandungi banyak gambar, dan bahasanya mudah dimengerti oleh anak-anak muda.

Buku-buku motivasi dan psikologi ini dapat membuat kita makin mengerti budaya dan orang-orang lokal di tempat wisata yang kita kunjungi, sehingga akan menguntungkan kita sebagai wisatawan.

***

Paling tidak dari keempat buku di atas, kita dapat memilih satu atau lebih buku yang hendak kita baca dan kita pikir akan menghibur selama perjalanan. Apapun itu, budaya membaca buku tidak hanya membukakan jendela pengetahuan bagi kita, namun juga akan membantu menghindarkan kita dari masalah-masalah yang mungkin terjadi saat kita berwisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *