Hal yang Perlu Anda Perhatikan Ketika Berhadapan dengan MRT

Sumber: quinntheislander

Kendati Singapura lebih terkenal dengan apartemen (flat) atau hotelnya, kenyataannya cukup banyak villa yang dapat disewa wisatawan di Singapura. Beberapa villa siap sewa berada dekat dengan MRT, misalnya Beach Villas di kawasan Resort World Sentosa yang sangat dekat dengan stasiun MRT.

Sayang sekali, beberapa wisatawan yang menyewa villa masih awam dengan serba-serbi penggunaan MRT, yakni selama berada di stasiun atau di dalam kereta. Oleh karenanya, artikel ini akan membahas apa saja hal yang tidak boleh kita lupakan saat kita hendak menaiki kereta yang dibangun pemerintah Singapura ini, baik di dalam stasiun maupun di dalam kereta. Berikut ini adalah ulasannya:

1. Hati-Hati Gunakan Kartumu!


Sumber: mroach

Hal ini sebenarnya sudah banyak diingatkan, dan sebenarnya cukup banyak wisatawan yang sudah paham mengenai penggunaan kartu akses MRT yang bernama Ezlink ini. Nahasnya, beberapa wisatawan ada yang tidak cukup memahami penggunaannya sehingga mereka melakukan beberapa hal konyol yang sebenarnya tidak perlu.

Saat berlibur ke Singapura, saya sering melihat orang-orang yang sudah tap Ezlink mereka namun susah masuk karena pintunya membuka-tutup terlalu cepat. Akhirnya, mereka tap berkali-kali dan karenanya mesin pembaca akses Ezlink sempat berbunyi.

Ada juga saat-saat di mana mereka sudah mengetahui cara tapping kartu Ezlink dengan benar, hanya saja tidak dapat masuk karena saldonya tidak mencukupi. Hal-hal semacam ini kerap terjadi di akhir pekan, di mana antrian MRT bagi wisatawan cenderung membludak dan kecenderungan orang untuk menghabiskan dollar Singapura untuk perjalanan wisata mereka tinggi.

Sebenarnya, solusi untuk mengatasi hal ini mudah saja. Begitu mesin pembaca menunjukkan tanda saldo tersisa dan/atau berubah warna menjadi hijau centang, segera masuk. Bila memungkinkan, larilah agar pintu tidak tertutup lagi.

Sementara itu, untuk mengatasi masalah saldo yang (mendadak) tidak mencukupi, caranya adalah senantiasa memantau saldo kartu kita. Biasanya, mesin pembaca kartu Ezlink akan menampilkan saldo kartu yang tersisa dan yang sudah terpakai. Selalu catat ini dan jangan pernah melewatkannya. Bila memungkinkan, datanglah ke counter untuk top-up ketika saldo sudah tinggal sedikit (kira-kira $2 ke bawah).

2. Perhatikan Suara yang Ada dengan Seksama


Sumber: cegoh

Doors are closing…

Your train is approaching Platform D…

Ada yang familiar dengan bunyi-bunyian tersebut? Ya, itu adalah suara-suara penanda yang biasa kita jumpai baik pada saat kita menunggu kereta datang atau sudah berada dalam kereta. Meskipun suara-suara tersebut sudah membantu mengingatkan kita, tetap saja ada kejadian-kejadian di mana kita secara sengaja maupun tidak sengaja mengabaikan suara-suara tersebut.

Apapun alasannya, jangan pernah anggap remeh suara-suara “pengingat” semacam itu ketika menunggu kereta datang atau pun sudah berada dalam kereta. Alasannya, sekalinya kita lalai, risiko yang timbul bisa bermacam-macam.

Mulai dari telat sampai ke tempat wisata tujuan, terpaksa menunggu kereta berikutnya datang (biasanya tambahan hingga 5-10 menit ke depan), nyasar ke tempat wisata yang tidak dikenal, hingga yang paling parah adalah didenda ratusan hingga ribuan dolar karena mengabaikan perintah yang disuarakan saat di dalam kereta. Hmmm… Tidak mau, ‘kan?

3. Selalu Berpegang pada “Susur Tangan”


Sumber: Chuwa (Francis)

Kalau yang satu ini khusus untuk keadaan di luar hingga dalam stasiun. Karena di beberapa negara tidak ada peringatan tentang selalu berpegangan saat menaiki lift, maka beberapa wisatawan cenderung melupakan hal penting satu ini.

Masalahnya, lift di stasiun MRT panjang-panjang. Apabila tidak berpegangan, ada risiko bagi kita untuk jatuh dan menyebabkan kecelakaan berat yang dapat merepotkan bagi wisatawan maupun penduduk lokal. Ini adalah salah satu usaha pemerintah Singapura untuk memastikan keamanan di sekitar stasiun MRT.

Jadi, demi keamanan diri sendiri maupun bersama, sebaiknya selalu berpegang pada “susur tangan”, demikian mereka menyebutnya. Bila tidak, hmmm… Selain harus berhadapan dengan risiko kesehatan yang mungkin mengintip, siap-siap saja ada peringatan berulang-ulang, “Harap pegang pada susur tangan,” yang disajikan dalam 4 bahasa berbeda.

4. Berbelas Kasihanlah pada Mereka yang Membutuhkan


Sumber: daarwasik

Nah, ini dia yang sering kita lupakan. Biasanya ini terjadi di jalur MRT yang padat, misalnya jalur merah atau jalur kuning. Parahnya, hampir semua orang melakukan hal ini, termasuk wisatawan yang membludak pada titik-titik atau jam-jam tertentu.

Karena begitu inginnya segera pergi ke tempat wisata yang dituju, kita merasa sayang terlambat hingga kita tidak mau mengalah soal tempat duduk. Okelah, tempat duduk di pojokan memang paling enak karena dekat dengan pintu keluar dan bisa bersandar pada pegangan yang di sebelahnya, namun lihat dulu itu tempat duduk untuk siapa…?

Itulah tempat duduk prioritas. Bila kita membaca infografisnya dengan lebih cermat, kita harus mendahulukan ibu-ibu melahirkan, orang tua bertongkat, atau orang cacat yang mau duduk di kursi itu. Jadi, kalau salah satu dari mereka ingin duduk di tempat itu, kita harus memberikannya. Menyebalkan, memang, karena orang-orang seperti ini bisa menghambat keinginan kita untuk secepatnya sampai ke tempat wisata tujuan. Namun, itulah peraturan yang telah dibuat dan disepakati bersama.

***

Empat hal penting itu perlu kita perhatikan dengan baik saat hendak menaiki MRT, di mana memperhatikan keempat-empatnya akan membuat kita selamat hingga sampai ke tempat wisata tujuan. Pengalaman saya selama 11 tahun berturut-turut ke Singapura sudah membuktikan, bagaimana dengan Anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *