Hendak Berwisata sambil Belanja? Ketahui Dahulu Serba-Serbi Membayar Belanjaan Saat Berwisata Berikut Ini


Sumber: khimma

Dalam berwisata, belanja menjadi salah satu hal yang krusial. Mungkin kita dapat melakukan hal-hal “gratis” semacam mengikuti latihan tari remo secara gratis, namun ujung-ujungnya, kita mustahil untuk melewatkan kegiatan yang identik dengan cuci mata satu ini.

Sama dengan bermain game online, belanja dapat menjadi menyenangkan hingga membuat kecanduan. Beberapa orang kecanduan belanja hingga melupakan aspek finansial yang paling penting, sehingga mereka rawan kejahatan ketika berwisata sambil berbelanja.

Mengingat pembayaran merupakan hal terpenting dalam belanja, berikut ini adalah hal-hal mengenai pembayaran dan uang yang tidak boleh luput dari pikiran kita saat hendak berbelanja di tempat wisata manapun:

1. Sisihkan Uang Kas di Dompet

Sumber: Alexas_Fotos

Baik diakui maupun tidak, bank paling jago dalam menggoda para nasabah kartu debit maupun kreditnya untuk menghabiskan uang belanja. Dengan banyaknya diskon dan promosi, kita seolah “dipaksa” untuk terus menggunakan produk kartu debit maupun kredit saat berbelanja sambil berwisata.

Pengalaman saya membuktikan, kalau tidak benar-benar terpaksa, lebih baik hindari pemakaian kartu-kartu seperti demikian. Akan lebih baik apabila kita menarik uang atau menyiapkan sejumlah uang kecil di dompet, sehingga belanja kita akan terfokus pada jumlah uang yang ada di dompet.

Cara ini terutama ampuh untuk belanja yang sifatnya spontan atau mendadak. Kontes belanja seperti menghabiskan jumlah uang tertentu dalam menit atau jam tertentu juga termasuk dalam kategori ini. Paling tidak, cara menyisihkan sejumlah uang kas dalam dompet ini dapat menjadi back-up plan yang ampuh, bahkan ketika kita tidak punya rencana awal mau membeli apa saja.

2. Jangan Lupakan Account Pembayaran Online


Sumber: André-Pierre du Plessis

Salah satu kelalaian yang konyol dari wisatawan adalah selalu membawa uang kas dalam jumlah besar saat berbelanja sambil berwisata. Parahnya, kesalahan semacam ini kerap kali terulang, bahkan meski ada beberapa tempat belanja yang dapat menerima pembayaran online yang praktis.

Biasanya, kesalahan semacam ini dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan beberapa orang mengenai layanan apapun yang berkaitan dengan internet, termasuk online. Ada juga beberapa orang yang masih awam menggunakan pembayaran dengan dompet online atau pembayaran berbasis komputer sejenis. Anehnya, banyak di antara mereka yang memiliki account seperti Paypal atau Skrill.

Meskipun kita sedang berlibur, bukan berarti kita dapat menyepelekan account online. Jangan pernah takut untuk membuka smartphone atau laptop di mana data keuangan di Paypal, Skrill, atau sejenisnya ada, di depan penjual apabila dibutuhkan. Paling tidak, data-data pembelian kita akan lebih aman dan nyaman dengan sistem keuangan yang lebih terintegrasi, daripada harus menggunakan uang kas setiap waktu dan setiap saat.

3. Budayakan “Bertanya pada Tetangga”


Sumber: bdcbethebest

Ini merupakan hal penting yang tidak boleh kita lupakan, bahkan sebelum kita merencanakan pembayaran belanja. Bagaimanapun juga, jangan terlalu mudah percaya dengan kredibilitas sebuah toko atau seorang penjual.

Bukan hanya ketersediaan barang idaman yang perlu kita ketahui, namun juga reputasi masing-masing toko dan penjualnya. Tidak masalah apabila toko dan/atau penjual adalah pemain baru di tempat setempat, namun bila banyak yang memberikan testimoni buruk semacam pelayanan yang tidak ramah, barang tidak sesuai, tidak tepat janji, dan sebagainya… Bersiap-siaplah.

Jika Anda tinggal di guest house atau villa sewaan seperti yang terdapat dalam situs sewa-villa.com ini, Anda dapat bertanya kepada teman-teman sesama penghuni mengenai pengalaman belanja pada situs wisata yang ingin Anda tuju. Bila Anda beruntung, Anda juga dapat memperoleh opini dari pemilik guest house atau villa, yang lebih mengetahui keadaan pusat perbelanjaan di sekitar tempat tinggalnya.

***

Ketiga hal di atas perlu kita perhitungkan saat berbelanja di manapun tempat wisata yang kita kunjungi. Ketika kita memperhatikan ketiga hal yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan aspek keuangan di atas, bukan hanya kita yang memiliki gambaran lebih utuh mengenai situasi belanja sambil berwisata, namun juga terhindar dari tindak kejahatan keuangan selama kita berbelanja di desa, kota, atau negara orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *