Ketiga Hal Khas Wisatawan Ini Asyik, Namun Risikonya Tinggi: Perhatikan Sebelum Melakukannya!


Sumber: JESHOOTS

Mencoba berbagai hal baru merupakan hal utama yang banyak orang lakukan saat berwisata. Bagaimanapun juga, mencoba hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita coba memberikan kita rasa pencapaian dan kebanggaan yang lebih.

Meskipun mungkin hal-hal baru itu terlihat kecil, kita bangga ketika kita berhasil melaluinya. Maka, tidak heran sepulang dari tempat wisata, kita merasa diri lebih kuat dan energik, mengingat kita telah melakukan hal-hal “kecil” namun mengasyikkan saat berwisata.

Kendati demikian, dari semua hal mengasyikkan saat berwisata, ada juga hal-hal remeh yang ternyata mengundang risiko apabila dilakukan. Berikut adalah contoh-contohnya:

1. Naik Kuda


Sumber: skeeze

Paragraf pengantar yang mengawali artikel ini banyak berbicara mengenai pencapaian saat berwisata. Kendati banyak hal di dunia melambangkan pencapaian, kuda merupakan lambang yang paling kuat untuk pencapaian.

Wisatawan yang dapat menaiki kuda memberikan kesan yang kuat, tangguh, gagah nan perkasa. Hal ini terutama terjadi untuk wisatawan pria yang berada pada usia produktif. Demikian juga dengan wisatawan wanita yang di usia sama, menaiki kuda saat berwisata dapat memberikan kesan elegan, stylish, gaya, namun tetap feminin apabila dipadukan dengan pakaian yang pas.

Atas dasar itu, hampir semua orang ingin menaiki kuda saat berwisata. Apalagi, kalau kudanya dapat menjangkau area-area yang terlihat mustahil dicapai, seperti badan perairan atau salju. Semakin greget nan instagrammable ketika ada hal-hal “luar biasa” dalam kuda tersebut, seperti warna kulitnya yang berbeda dengan kuda lokal.

Siapa sangka, kuda merupakan hewan yang jauh dari kata jinak. Bila kita bukan orang yang gesit, siap-siap saja dengan geliat berontak dan hentakan kakinya yang brutal. Selain itu, beberapa jenis kuda bila dimantrai akan mampu memakan hal-hal yang dapat membuat kita merinding, seperti kaca beling. Hiii!

2. Makan Cabai


Sumber: Sponchia

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan makan cabai. Toh, banyak di antara kita yang menikmati bahan makanan bercita rasa pedas satu ini. Selain dapat menambah lezat dan nikmat suatu masakan, cabai juga berpotensi membuat orang kecanduan.

Sedemikian addicting-nya cabai hingga kini kita mengenal macam-macam masakan pedas berlevel. Awal-awal, kita hanya tahu mengenai nasi goreng berlevel, lama-lama ada Indomie berlevel, gorengan berlevel, dan sebagainya dengan “level” kepedasan yang layak masuk hall of fame. Belum lagi dengan adanya wanita India yang makan beberapa puluh (atau ratus?) cabai rawit dan masuk ke Guinness Book of Records beberapa tahun lalu.

Karena rekor dan pencapaian dari makan cabai itu, banyak di antara kita yang seolah tidak dapat hidup tanpa cabai. Padahal, tanpa kita sadari, makan cabai mengandungi risiko yang cukup tinggi, terutama pada bidang kesehatan.

Bila Anda wisatawan yang sedang mengalami sakit perut atau ada riwayat penyakit lambung, sebaiknya tidak makan makanan yang mengandungi cabai karena rasa pedasnya akan menyakiti lambung, sehingga dikhawatirkan penyakit akan makin parah. Selain itu, makanan cabai juga tidak baik dikonsumsi anak-anak, karena pencernaan anak-anak yang sensitif.

3. Tidur di Fasilitas Publik Manapun


Sumber: Free-Photos

Ini dia hal mengasyikkan yang jadi hobinya para “Bonekmania” dadakan. Memang, tidur di fasilitas publik manapun, entah itu di stasiun bus, pantai, atau (yang lebih parah) di jalanan, terkadang memberikan kesan udik, namun itu tidak menghilangkan suasana serunya.

Beberapa wisatawan beranggapan, tidur di tempat-tempat publik seperti ini memberikan mereka kesan yang kuat, berani, dan mampu hidup susah. Kalau perlu, mereka menggotong sekalian sleeping bag lengkap dengan bantal, guling, dan selimutnya.

Siapa tahu, ada wartawan yang lewat dan meliput mereka? Malu sedikit tidak masalah. Toh, ada juga orang-orang yang melakukan hal yang sama dan berakhir dengan mendapatkan hadiah mewah secara cuma-cuma. Ada yang dapat uang tunai, ada juga yang dapat bingkisan. Nama menjadi makin terkenal pula.

Siapa sangka, kegiatan tidur “sembarangan” seperti ini dapat mendatangkan risiko tinggi. Dengan menjadi terkenal, berarti Anda siap dengan pem-bully maupun pembenci di media sosial maupun di dunia nyata.

Sudah begitu, bukankah ada bermacam-macam villa siap sewa di situs sewa-villa.com ini? Karenanya, lalai dalam mengabaikan villa-villa yang siap menampung wisatawan dalam situs ini dan memilih untuk tidur di fasilitas yang sebenarnya untuk publik adalah pelanggaran yang membuat kita sebagai wisatawan malu untuk selama-lamanya.

***

Ketiga hal di atas mungkin terlihat remeh untuk sebagian besar di antara kita. Kendati demikian, risiko tinggi yang terkandung di dalamnya membuat ketiga hal di atas sebaiknya dipikirkan kembali ketika kita hendak melakukannya, apalagi ketika kita berencana melakukan salah satu saja dari ketiga hal tersebut di negara orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *