Akhirnya, saya membuat artikel ini karena melihat beberapa orang yang sibuk memusingkan diri dengan gambar saat membuat rencana wisata…
Bayangkan saja, untuk menentukan tempat-tempat dan akomodasi wisata yang paling baik, orang sibuk melihat-lihat gambarnya. Iya, kalau gambar itu menghantar mereka untuk melihat fasilitas lain…
…Masalahnya, sekali melihat gambar, untuk seterusnya gambar yang bagus itu dijadikan satu-satunya patokan.
Hal tersebut tentu saja menjadikan penilaian wisata tidak objektif. Bias yang tinggi akan membuat orang-orang kecewa kalau ternyata tempat-tempat wisata maupun akomodasi (apakah itu rumah, apartemen, atau tempat kost) tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Karena itu, saya akan memasukkan beberapa hal lain yang seharusnya juga kita jadikan referensi saat membuat rencana wisata, antara lain sebagai berikut: