Bagi Wisatawan di Daerah Bercuaca Labil, Tengok Tips Sukses Beradaptasi dengan Cuaca Tak Menentu Berikut Ini


Sumber: cocoparisienne

Cuaca merupakan sesuatu yang membuat tempat wisata menjadi unik satu dengan yang lainnya. Di saat yang sama, tidak seorangpun yang dapat mengendalikan cuaca di tempat sekitar mereka, termasuk para wisatawan.

Dalam berwisata, terkadang kita menjumpai keadaan di mana cuaca di tempat wisata sekitar mendadak tidak bersahabat. Lalu dalam waktu dekat, cuaca tersebut “normal” kembali. Setelah beberapa hari cuaca normal, hadirlah suasana baru di mana cuaca kembali tidak stabil, dan seterusnya.

Pernah mengalami ilustrasi kelabilan cuaca seperti di atas? Tentu akan sangat menjengkelkan bila itu terjadi, apalagi bila kita tidak memiliki persiapan yang prima sebelum berlibur.

Karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan saran-saran mengenai apa saja yang dapat kita lakukan supaya sukses beradaptasi dengan keadaan cuaca yang tidak menentu, kapanpun selama kita berlibur:

1. Bawa Baju dan Obat Sebanyak-Banyaknya


Sumber: StockSnap

Baju dan obat merupakan 2 jenis perlengkapan yang wajib dibawa kapanpun kita berwisata ke negara atau daerah bercuaca labil. Bila perlu, bawalah lebih dari 5 jenis baju dan obat.

Jadi pada saat cuaca panas, kita sudah menyediakan baju lengan pendek atau yang kainnya tidak mudah menyerap keringat, sehingga tidak akan mengganggu penampilan sekalipun suhu tempat sekitar mungkin berada pada 40 derajat Celcius atau lebih.

Ketika cuaca tempat sekitar dingin pun, kita memiliki persediaan baju rangkap yang banyak. Tidak usah berpikir membawa jaket yang berat dari bulu-bulu binatang, cukup dengan merangkap baju dengan baju lainnya atau celana dengan celana lainnya, kita sudah dapat menangkal ketika kedinginan tiba-tiba melanda.

Bagi kita yang memiliki fisik lemah, lebih baik untuk menyiapkan obat-obatan dalam jumlah banyak sebelum berlibur. Dengan kata lain, sebisa mungkin hindari membeli obat-obatan sembari berwisata, mengingat banyak jenis obat yang seharusnya lebih murah ketika kita ada di tempat asal kita.

Lagipula, banyak jenis obat lokal yang tidak tersedia saat berwisata, sehingga merupakan pilihan yang bijak untuk membawa banyak obat-obatan sejak awal packing barang di rumah.

2. Ganti Wisata Alam Terbuka dengan Singgah di Daerah Bertempat Tertutup


Sumber: digitalskennedy

Adanya tempat-tempat wisata berpemandangan alam luar biasa seperti Pulau Tidore atau sekitar kastil Hohenschwangau di Jerman membuat wisata alam menggoda bagi sebagian besar wisatawan yang terbiasa “hidup dengan alam”, utamanya wisatawan asal Indonesia.

Siapa sangka, alam terbuka pada negara atau daerah bercuaca labil berbanding lurus dengan profil cuaca yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan alam terbuka langsung berinteraksi dengan warna langit, awan, dan matahari yang membentuk komponen cuaca. Akibatnya, kalau panas akan semakin terasa panas, dan apabila tiba-tiba dingin atau hujan lebat akan semakin terasa menusuk di badan.

Karena itu, demi keamanan, disarankan untuk lebih banyak meluangkan waktu tinggal dalam tempat-tempat yang lebih tertutup, seperti aneka villa dan penginapan yang indah dengan fasilitas yang setara dengan alam terbuka, atau tempat-tempat lain yang beratap atau berjendela rapat.

Atap atau jendela yang rapat akan melindungi kita dari ganasnya perubahan cuaca yang berlebih. Akan lebih baik bila kita dapat mengakses jendela atau atap mini tempat setempat, sehingga bila cuaca sudah mulai bersahabat, kita dapat membuka-tutupnya sesuai dengan kebutuhan sambil tidak mengganggu kesehatan pada saat berwisata.

3. Pikirkan Uang Anda!


Sumber: WerbeFabrik

Anda (merasa) sudah melakukan segalanya: Persiapan baju dan obat-obatan sudah, rencana cadangan wisata kalau-kalau cuaca mendadak labil sudah, apa yang selanjutnya kita persiapkan?

Dari sini, kebanyakan kita lalai mengenai aspek finansial selama berwisata. Kesalahan yang sering dilakukan wisatawan masa kini adalah hanya menyiapkan uang untuk mendanai ke tempat-tempat yang kita berencana kunjungi tanpa memperhatikan kejadian-kejadian luar biasa yang mungkin timbul selama berwisata, seperti cuaca yang dapat berubah mendadak.

Untuk mencegah kelimpungan saat cuaca daerah sekitar mulai membandel, perhitungkanlah untuk menabung uang dalam jumlah yang besar sebelum berwisata. Cadangan uang yang besar akan membuat kita lebih siap, apalagi bila cuaca sekitar hanya dapat ditangani oleh persediaan barang yang eksklusif ada di negara sekitar saja.

Dengan membuat cadangan persediaan dana yang memadai, kita tidak perlu kuatir mengenai apa yang hendak kita makan, minum, atau pakai saat berada di negara atau daerah yang cuacanya “bandel”. Di saat yang bersamaan, pikirkan alternatif termurah dengan kualitas yang paling “ces-pleng” untuk kesehatan kita, supaya tidak menimbulkan masalah tambahan ketika sedang berwisata.

***

Dari ketiga poin di atas, kita tahu kalau persoalan cuaca yang dapat membandel tiba-tiba ini dapat diakali dengan persiapan yang matang. Setidaknya, kita mempersiapkan baju, obat, rencana wisata, dan cadangan dana wisata dengan baik sebelum berangkat, sehingga cuaca yang tidak stabil bukan lagi menjadi alasan bagi kita untuk jengkel saat berwisata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *